Senin, 29 Desember 2014

TULISAN IBD "MANUSIA DAN PENDERITAAN"



TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
TULISAN


A.Contoh dari bentuk bentuk siksaan dalam kehidupan sehari hari
1.Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan. Rasa sakit tidak hanya dapat dirasakan oleh fisik saja tetapi juga dapat dirasakan oleh batin ataupun kejiwaan seseorang.


2.Siksaan Majikan terhadap TKW Indonesia 
Banyak sekali kita liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak manusiawi dan tidak wajar.
Contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.
3.Siksaan Neraka
  Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.


B.Contoh dari bentuk bentuk Penderitaan dalam kehidupan sehari hari

Nasip buruk, penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise  merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.

Kehilangan orang tua,
setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.

Kemiskinan ,
banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.

Bencana,
tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.

C.Contoh dari bentuk bentuk Kekalutan Mental dalam kehidupan sehari hari

1.Frustasi
Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan.Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
Contoh kekalutan mental salah satunya yaitu, apabila seseorang menginginkan suatu barang namun kemampuan yang ia miliki tidak mungkin bisa untuk mendapatkan barang tersebut, maka cara apapun akan dilakukan demi barang tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak baik. Keinginan yang mengebu-gebu ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami kekalutan mental yang juga akan berdampak pada terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun autisme sehingga harus berkonsultasi pada psikiater.
2.Patah Hati
Patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskansakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.
Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa "mematahkan hati seseorang", dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun "patah hati" biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama "sindrom patah hati" atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.

3.Trauma
Setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan, dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.
Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami "guncangan perasaan" yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.
Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.
Namun bagi beberapa orang, "guncangan mental" itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder(PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai "trauma", sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar