Senin, 29 Desember 2014

TULISAN IBD "MANUSIA DAN PENDERITAAN"



TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
TULISAN


A.Contoh dari bentuk bentuk siksaan dalam kehidupan sehari hari
1.Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan. Rasa sakit tidak hanya dapat dirasakan oleh fisik saja tetapi juga dapat dirasakan oleh batin ataupun kejiwaan seseorang.


2.Siksaan Majikan terhadap TKW Indonesia 
Banyak sekali kita liat siksaan demi siksaan yang dialami TKW indonesia yang menurut logika itu sangat tidak manusiawi dan tidak wajar.
Contoh : Badan disiram air panas, punggung di strika dll.
3.Siksaan Neraka
  Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.


B.Contoh dari bentuk bentuk Penderitaan dalam kehidupan sehari hari

Nasip buruk, penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise  merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.

Kehilangan orang tua,
setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.

Kemiskinan ,
banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.

Bencana,
tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.

C.Contoh dari bentuk bentuk Kekalutan Mental dalam kehidupan sehari hari

1.Frustasi
Frustasi merupakan suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan, dipenuhi perasaan dan aktivitas simpatetis yang semakin meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan.Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan diri sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
Contoh kekalutan mental salah satunya yaitu, apabila seseorang menginginkan suatu barang namun kemampuan yang ia miliki tidak mungkin bisa untuk mendapatkan barang tersebut, maka cara apapun akan dilakukan demi barang tersebut, sekalipun dengan cara yang tidak baik. Keinginan yang mengebu-gebu ini akan mengakibatkan orang tersebut mengalami kekalutan mental yang juga akan berdampak pada terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun autisme sehingga harus berkonsultasi pada psikiater.
2.Patah Hati
Patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskansakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.
Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa "mematahkan hati seseorang", dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun "patah hati" biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama "sindrom patah hati" atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.

3.Trauma
Setiap orang pasti pernah punya pengalaman traumatis, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan, dipermalukan, melihat kejadian mengerikan dan sebagainya.
Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami "guncangan perasaan" yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal kembali.
Contoh kasus trauma yang hilang dengan sendirinya, misalnya Anda mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir. Namun setelah beberapa minggu berlalu, Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering kita alami.
Namun bagi beberapa orang, "guncangan mental" itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis terus menerus terjadi. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder(PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai "trauma", sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian. 

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR "MANUSIA DAN PENDERITAAN"



KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME  yang telah memberikan nikmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ‘Manusia dan Penderitaan’ dengan baik dan tepat waktu.
Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan Terima Kasih kepada :
  1. Ibu Sukestiningsih selaku dosen Ilmu Budaya Dasar.
  2. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dalam makalah. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis maupun kepada pembacanya.  Terima Kasih





LATAR BELAKANG

            Manusia didunia ini dihadapkan pada dua cobaan yaitu cobaan yang mengembirakan dan cobaan yang menyusahkan. Cobaan tersebut berupata tahapan dan rintangan yang menguji manusia dalam kehidupan apabila mampumenyelesaikan dengan baik akan mewndapatkan pahala dan bila mengingkarinya  ketentuan yang ada akan tenggelam dalam penderitaan di akhirat kelak.

            Terkadang manusia terbuai pada kegembiraan, padahal kegembiran juga cobaan. Manusia seringkali tergelincir akibat keterlenaan dan berlebihan serta melampaui batatas  dan berujung pada penderitaan. Sementara ada pula yang menghadapi cobaan yang menyusahkan namun tidak kuat menjalani cobaan. Orang tersebut menjadi frustasi dan meluapkan emosi tanpa kontrol. Sikap seperti itu malah semakin menambah penderitaan. Adapula ketika merasa kesabaran sudah dibatas perjuangan berhenti melakukan perjuangan padahal keinginan yang diharapkan selangkah lagi tercapai sehingga tetap  pada pendedritaan dan menyesal ketika harapan yang dicitakan berlalu begitusaja dihadapanya. Ada pula yang menjalani hidup dengan sikap noverkonviden (bermain aman), tidak mau menghadapi masalah atau lari ndari masah namun yang terjadi mendapati pada suatu penderitaan. Ada pula yang mencoba berkelik dari masalah dan hanya mengincar kebahagiaan dunia namun di akhirat berujung pada penderitan.



Manusia dan Penderitaan
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.


Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada urnumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang teIjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya.



Pengertian Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
iksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.


1. Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan Akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.


2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalarn lingkungan orang ramai, Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.


3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Pengertian Phobia
Menurut istilah Phobia berasal dari bahasa Yunani yaitu “phobos” yang memiliki arti lari, takut, panik yang sangat hebat. Sedangkan untuk penjelasannya phobia adalah keadaan ketakutan atau kepanikan yang sangat hebat tanpa sebab kepada sesuatu bisa berupa benda, orang, maupun suatu kegiatan yang sebenarnya tidak berbahaya jika dipandang oleh orang lain. Pengidap phobia akan terus menerus menghindar dan berlari dari sesuatu yang ia takuti sehingga hal ini akan mempengaruhi terhadap kegiatan pengidap.
Berdasarkan kategorinya phobia dibedakan menjadi 3 kategori yaitu:
1.      Phobia khusus, yaitu ketakutan terhadap suatu benda akat keadaan tertentu seperti takut kegelapan, ketinggian, takut akan ular, dsb
2.      Phobia social, yaitu takut akan berbagai macam penilaian orang lain terhadap kita, takut tampil d depan umum dan lain-lain.
3.      Dan yang terakhir adalah Agoraphobia, yaitu rasa takut yang dialami pengidap ketika berada di tempat terbuka atau berada di suatu keadaan yang ramai.
Akan tetapi sebenarnya jenis phobia ada banyak sekali. Salah satunya adalah phobia terhadap kegelapan (Achluophobia), phobia atau takut terhadap darah (Hemaphobia), takut ketinggian (Hypsiphobia) dan masih banyak lagi.

Pengertian Phobia
Menurut istilah Phobia berasal dari bahasa Yunani yaitu “phobos” yang memiliki arti lari, takut, panik yang sangat hebat. Sedangkan untuk penjelasannya phobia adalah keadaan ketakutan atau kepanikan yang sangat hebat tanpa sebab kepada sesuatu bisa berupa benda, orang, maupun suatu kegiatan yang sebenarnya tidak berbahaya jika dipandang oleh orang lain. Pengidap phobia akan terus menerus menghindar dan berlari dari sesuatu yang ia takuti sehingga hal ini akan mempengaruhi terhadap kegiatan pengidap.
Berdasarkan kategorinya phobia dibedakan menjadi 3 kategori yaitu:
1.      Phobia khusus, yaitu ketakutan terhadap suatu benda akat keadaan tertentu seperti takut kegelapan, ketinggian, takut akan ular, dsb
2.      Phobia social, yaitu takut akan berbagai macam penilaian orang lain terhadap kita, takut tampil d depan umum dan lain-lain.
3.      Dan yang terakhir adalah Agoraphobia, yaitu rasa takut yang dialami pengidap ketika berada di tempat terbuka atau berada di suatu keadaan yang ramai.
Akan tetapi sebenarnya jenis phobia ada banyak sekali. Salah satunya adalah phobia terhadap kegelapan (Achluophobia), phobia atau takut terhadap darah (Hemaphobia), takut ketinggian (Hypsiphobia) dan masih banyak lagi.

Pengertian Ketakutan
Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatustimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologijuga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selainkebahagiaankesedihan, dan kemarahan.
Ketakutan harus dibedakan dari kondisi emosi lain, yaitu kegelisahan, yang umumnya terjadi tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindarkan.
Perlu dicatat bahwa ketakutan selalu terkait dengan peristiwa pada masa datang, seperti memburuknya suatu kondisi, atau terus terjadinya suatu keadaan yang tidak dapat diterima.

Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
  • Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
  • Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Proses gangguan kejiwaan adalah :
  • Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rohani.
  • Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
  • Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
  • Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
  • Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
  • Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.


Hubungan Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.


Pengaruh yang Ditimbulkan dari Penderitaaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, Siakp ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya
Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

PENUTUP
Demikianlah makalah yang saya buat semoga dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi pembacanya. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas dan kurang dimengerti.
Untuk kesempurnaan makalah saya,mohon kritik dan saran yang membangun. Sekian penutup dari saya semoga berkenan di hati dan saya ucapkan Terima Kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Minggu, 09 November 2014

ILMU BUDAYA DASAR *TULISAN* CERPEN YANG BERKAITAN DENGAN HUBUNGAN MANUSIA DAN CINTA KASIH



Cerpen yang berkaitan dengan hubungan manusia dan cinta kasih
Cerpen
AYAH
Oleh:  Alifia Zahra

Hai namaku Aisyah, aku hidup bersama ayahku. Ibu ku sudah meninggal saat ibuku melahirkanku. Aku tak sempat untuk melihat wajahnya. Tapi foto-foto ibulah yang membuat ku menjadi semangat. Ayah ku adalah seorang arsitektur di Jakarta. Aku bangga terhadap ayahku. Bila besar nanti aku ingin sekali menjadi dia, bekerja tanpa putus asa.
Hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah menengah pertama. Aku bersekolah di sekolah Berlin Internasional School. Saat hari pertama sekolah memang aku seperti dijauhi, kan baru pertama sekolah. Aku mempunyai seorang sahabat yang namanya Alisa. Dia sangat baik padaku dan dia adalah tetanggaku. Dia mengerti dengan keadaan ku sekarang.
Di kelas, suasana dangat sunyi, tak ada satupun kata yang keluar dari bibir manis kawanku. Pantes saat ini mereka diam, hari ini adalah ujian pelajaran MATEMATIKA. Mereka terlihat bingung, menggaruk-garukkan kepalanya lah, dan sebagainya. Aku tertawa melihat mereka dengan tingkah lucu mereka. Bel pun sudah berbunyi, tanda jam pulang pun tiba. Seperti biasanya ku menuggu jemputan ayahku. Tak lama ayahku pun tiba, ku pun langsung masuk ke dalam mobil ayahku. Di dalam mobil ku bercerita bagaimana keasyikan ku di kelas, ayahku tertawa, terharu, dan sebagainya.
Sesampai kami di rumah, ku pun langsung memyimpan tas di kamar dan langsung ke dapur untuk membuat kopi untuk ayahku. Ku kasihan melihat ayahku yang dari tadinya kecapean. Ayah ku pun meminum secangkir kopi buatanku.
“Rasanya itu manis sekali, seperti senyuman kamu Aisyah.” Kata ayah menggodaku.
“Hah? masa sih yah? makasih ya yah, Aisyah sayang sekali sama ayah.” Jawabku dan langsung memeluk ayah. Air mataku perlahan-lahan jatuh. Ku teringat hal-hal yang tak mungkin, ku mengingat jika ayahku nanti pergi jauh, siapa yang akan menjagaku?” tanya ku dalam hati.
“Sama-sama Aisyah.”
Malam pun tiba, seperti biasanya aku makan malam bersama ayahku. Ku teringat ibuku, andai saja dia ada disini, pasti aku akan makan makanan yang sangat enak dan nikmat. Dan aku tak kesepian karna dialah yang selalu menyayangiku. Tapi ku juga senang, masih mempunyai seorang ayah, dia selalu menjagaku, merawatku, saat ku kesepian dia yang selalu menghiburku dengan kekonyolannya itu. Saat ku mengingat ibu, aku pun menjadi tak selera makan. Air mataku perlahan-lahan jatuh. Makanan itu tak kusentuh lagi.
“Kenapa kamu Aisyah? kok gak dihabiskan makannya?” Tanya ayahku dan datang menghampiriku.
“Aisyah tak kenapa-kenapa kok yah.” Jawabku sambil menghapus air mataku.
“Terus? Mengapa makanan mu itu tak kamu sentuh lagi? dan kenapa kamu menangis Aisyah?” tanya ayah lagi yang sangat penasaran.
“Aisyah tak selera makan saja yah, Aisyah menangis Karena Aisyah teringat Bunda yah.” Jawabku dan memeluk ayah.
“Sudahlah Aisyah, ayo kamu makan entar kamu sakit. Setelah kamu makan, ayah janji akan menceritakan bundamu bagaimana kesehariannya itu.” Gumam Ayah dan tersenyum manis.
“Baiklah yah.”
Setelah makan kami pun berkumpul di ruang keluarga, dan ayah pun langsung menceritakan tentang bunda. Ingin rasanya bunda dan ayah ada selalu di dalam dekapku. Sedih rasanya mendengar cerita ayah. Malam pun sudah larut sekali, aku pun langsung ke kamar ku dan terbawa ke dalam mimpi yang indah.
Pagi pun tiba, hari ini hari minggu seperti biasanya aku dan ayahku sering berbelanja ke mall. Jalan jalan adalah kesukaanku. Kebetulah hari ini hari libur ayahku kerja. Hari ini aku belanja di sebuah mall dekat dengan rumahku. Sudah 2 jam kami berbelanja, kami pun pergi ke sebuah café di sebuah mall itu. Kami pun makan siang bersama. Setelah itu kami pun pulang.
“Ayah, Aisyah ingin sekali pergi ke makam nya Bunda, Aisyah ingin mendoakan untuk bunda, agar bunda disana tenang.” Gumamku bersedih.
“Tapi nak?” jawab ayah menoleh.
“tapi apa yah? Ayah gamau ya antar Aisyah ke makamnya Bunda, Aisyah pengen mendoakan bunda yah.” Tanyaku dengan suara keras.
“Bukan seperti itu nak, bukannya ayah tak mau mengantar mu ke makam bundamu, ayah sedang tak bisa mengantarkanmu ke makam bunda karena pemakamannya di rumah nenek kamu nak, sangat jauh nak kita kesana.” Jawab ayah panjang lebar.
“Gapapa yah, Aisyah akan libur sekolah.”
“Tetap tidak bisa nak.”
“Ayah selalu seperti itu, tak mau mendengarkan apa yang Aisyah mau.”
Ayahpun hanya terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa lagi. Akhirnya dia putuskan untuk kemakamannya bundanya Aisyah. Mereka pun menyiapkan barang yang harus dibawa. Sudah 8 jam perjalanan ke kampung halamannya, dan akhirnya mereka pun tiba. Aisyah sangat sibuk, ia ingin sekali ke makam bundanya, malam pun ia jadi meminta untuk ke makam ibunya. Ayahnya terus membatalkannya.
Keesokan harinya, mereka pun pergi ke makam bundanya. Aisyah sagatlah kusyuk mendoakan bundanya. Ayahnya sangat terharu melihat anaknya itu. Iya benar benar mendoakan bundanya. Ia menangis dan memeluk ayahnya.
“Ayah, Aisyah ingin sekali melihat wajahnya bunda, Aisyah ingin memeluknya ayah.” Gumam Aisyah dan memeluk ayahnya lagi.
“Iya nak, tapi bagaimana nak, bunda mu sudah tidak ada lagi di dunia ini, dia sudah di tempat yang sangat tenang nak.” Jawab ayahnya.
“Aisyah ingin menyusulnya yah.”
“Nak, pasti kamu akan menyusulnya nak.”
“Benerankan yah?”
“Iya nak.”
Semua yang ada disitu menangis melihat Aisyah yang sudah 11 tahun ditinggal oleh bundanya tetapi ia masih tetap menyayanginya.
Hari ini adalah hari pembagian rapor UTS semester 1. Aku menuggu kehadiran ayahku, tapi tak datang datang juga ke sekolah. Sudah 1 jam ku menunggu ayahku. Aku merasa khawatir terhadap ayahku. Aku menghubunginya, tapi Handphonenya tidak aktif. Aku mulai cemas, aku takut terjadi apa apa pada ayahku. Ku berdoa kepada tuhan agar ayahku baik-baik saja. Ku mondar mandir di depan kelasku tapi ayahku belum datang juga. akhirnya aku pun mengambil sendiri hasil ujianku ini. Setelah itu aku pun pulang, sesampai ku disekolah, tak sedikit pun ku mendengar suara ayahku.
Mungkin ayah ku sibuk dengar kerjanya. Ku mendengar suara teriakkan di luar rumahku. Ku pun membuka pintu, ternyata dia adalah teman kerja ayahku.
“Ada apa pak? Kok teriak teriak?” Tanya ku dengan lembut.
“Ayahmu nak…?” jawab bapak itu.
“Ayahku kenapa pak?” tanyaku lagi.
“Ayahmu sedang di rumah sakit, ia kritis, dan sekarang dia belum sadar juga nak.”
“Apa? Ayah ku di rumah sakit?”
“Iya nak.”
AYAAAHHH. Teriakku, ku tak sanggup melihat keadaan ayahku sekarang ini. Benar atas dugaanku, ayah ku pasti sedang tidak baik kondisinya. Ku peluk ayahku, ku cium dia. Tapi sekarang dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Dia sudah meninggalkanku dan juga orang orang yang ada di dunia ini. Aku ingin ikut kalian yah, bunda, Aisyah rindu kalian, Aisyah rindu senyumnya ayah, senyumnya bunda, kasih sayang ayah dan bunda. Aisyah ingin ikut kalian yah bunda.
TAMAT